Lirik Lagu Butet - Sumatra Utara : Arti dan Terjemahan

“Butet” adalah lagu yang begitu ikonik dari sumatra utara yang berasal dari tanah batak. Konon katanya lagu ini diciptakan di masa-masa perjuangan kemerdekaan indonesia sehingga memiliki nilai emosional dan sejarah yang kuat. Kata “Butet” adalah sapaan yang ditujukan kepada anak perempuan dalam budaya batak yang mana kata butet ini menunjukkan keintiman yang sangat menghargai anak-anak mereka. Dinyanyikan dengan sangat sedih membuat lagu butet sangat cocok dengan temanya tentang kerinduan.

Asal Usul Lagu Butet

Di zaman sekarang, lagu “Butet” kadang digunakan sebagai lagu pengantar tidur, namun sebenarnya lebih dari itu. Lagu butet adalah simbol perjuangan dan semangat nasionalisme. Lagu ini dipercaya muncul pada masa penjajahan Belanda atau Jepang, saat banyak pemuda Batak yang ikut berjuang di medan perang. Lirik lagu ini mencerminkan rindu dan harapan agar si anak bisa kembali dalam keadaan selamat.

Selain itu, lagu butet juga mengandung makna religius dan emosional, yang memperlihatkan ketabahan serta doa keluarga yang ditinggal. Lagu seperti “Butet” memperkuat jati diri budaya Batak yang dikenal ulet, setia, dan menjunjung tinggi keluarga serta tanah air.

Baca Juga : Lirik Lagu Cublak Cublak Suweng - Jawa Tengah : Arti dan Terjemahan

Lirik Lagu Butet dan Terjemahan + Penafsiran

Butet dipangungsian do apangmu ale butet
Ayahmu sedang di pengungsian, Butet sayang
- (Menggambarkan kondisi ayah yang terpisah dari keluarga demi perjuangan)
Damargurilla damardarurat ale butet
Berjuang sebagai gerilyawan dalam keadaan darurat, Butet
- (Ayah sedang ikut perang gerilya melawan penjajah)
Damargurilla damardarurat ale butet
Berjuang sebagai gerilyawan dalam keadaan darurat, Butet
- (Pengulangan mempertegas beratnya perjuangan demi kemerdekaan)

I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
(I doge doge doge) bunyi irama penuh semangat
- (Suara iringan khas Batak yang menguatkan semangat di tengah kesedihan)

Butet sotung ngolngolan ro hamuna ale butet
Butet, jangan dulu menangis atau bersedih, sayang
- (Pesan penghiburan agar tetap tabah meski ayah tiada di rumah)
Pai ma tona manang surat ale butet
Tunggulah kabar atau surat dariku, Butet
- (Ayah meyakinkan bahwa komunikasi akan tetap terjaga)
Pai ma tona manang surat ale butet
Tunggulah kabar atau surat dariku, Butet
- (Ulangi agar sang anak tetap percaya dan sabar)

I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
(I doge doge doge) nada yang terus menguatkan hati
- (Irama rakyat yang berfungsi sebagai pelipur lara dalam masa sulit)

Butet tibo do mulak au apangmu ale butet
Butet, nanti ayah pasti akan pulang
- (Janji dan harapan akan berkumpul kembali setelah perang)
Masunta ingkon saut do talu ale butet
Setelah kemenangan berhasil kami raih
- (Pernyataan keyakinan bahwa perjuangan akan membuahkan hasil)
Masunta ingkon saut do talu ale butet
Setelah kemenangan berhasil kami raih
- (Penekanan bahwa kepulangan hanya akan terjadi setelah kemerdekaan)

I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
(I doge doge doge) lagu penghibur di tengah perang
- (Musik menjadi media untuk menyampaikan harapan di tengah penderitaan)

Butet haru patibu ma magodang ale butet
Butet, kamu harus tumbuh besar dengan kuat
- (Nasihat dan dorongan agar anak tetap tumbuh tangguh tanpa ayah di rumah)
Asa adong da palang merah ale butet
Agar Palang Merah bisa selalu ada untukmu
- (Harapan ada bantuan kemanusiaan untuk anak-anak yang ditinggal berjuang)
Da palang merah ni negara ale butet
Palang Merah milik bangsa kita, Butet
- (Palang Merah diposisikan sebagai simbol penjaga anak bangsa di masa krisis)

I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge
(I doge doge doge) teruslah bernyanyi meski perang
- (Semangat tidak boleh padam, nyanyian menjadi bentuk ketahanan jiwa)

Video Youtube Lagu Butet

Jangan salah, lagu “Butet” bukanlah sekedar lagu daerah biasa. Lagu butet bisa menjadi bukti bahwa musik dapat menyatukan kita dalam semangat nasionalosme plus dibungkus nyanyian cinta dan kerinduan. Bagi gererasi muda, lagu ini tal boleh hanya untuk dilantunkan, tetapi juga harus dimaknai dan dijiwai. 

Share :