ZMedia

Lirik Ya Saman - Sumatra Selatan : Penafsiran dan Terjemahan

“Ya Saman” mungkin bukan lagu yang sering kita dengar sehari-hari, tapi begitu nadanya mengalun, langsung terasa khas Palembang-nya. Lagu ini termasuk salah satu warisan budaya daerah Sumatera Selatan yang punya nilai historis dan sosial yang kuat. Dipenuhi dengan lirik yang sederhana tapi menyentuh, “Ya Saman” menjadi bagian penting dalam berbagai pertunjukan tradisional, termasuk saat manggung dulmuluk atau pergelaran seni Palembang tempo dulu.

Lirik Ya Saman - Sumatra Selatan : Penafsiran dan Terjemahan

Lagu “Ya Saman” berasal dari wilayah Palembang, Sumatera Selatan, dan merupakan bagian dari tradisi lisan yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Nama “Saman” sendiri di sini bukan merujuk pada tari Saman dari Aceh, tetapi sebagai ungkapan lokal yang sering digunakan dalam lagu rakyat Palembang. 

Lirik lagu ini dinyanyikan dalam logat Palembang yang khas, menggambarkan situasi sosial masyarakat kala itu, di mana pentingnya gotong royong, kerja keras, dan hidup bersyukur menjadi tema utamanya. Selain itu, lagu “Ya Saman” juga sering digunakan dalam pertunjukan kesenian rakyat seperti Dulmuluk, madihin, dan permainan rakyat, memperkuat posisinya sebagai lagu rakyat yang penuh makna.

Baca Juga : Lirik Lagu Paris Barantai - Kalimantan Selatan : Makna dan Terjemahan

Lirik Ya Saman - Sumatra Selatan : Penafsiran dan Terjemahan

Nyelek belumban Perahu Bidar di Sungi Musi
Mengayuh dengan kuat perahu Bidar di Sungai Musi
- (Menggambarkan semangat dan kerja keras masyarakat Palembang dalam aktivitas sehari-hari)

Janganlah lupo meli telok abang
Jangan lupa membeli telur asin merah
- (Telur asin khas Palembang jadi simbol tradisi kuliner dan keramahan lokal)

Cantik rupo penyabar dan baek hati
Wajah cantik, sabar, dan berhati baik
- (Deskripsi perempuan idaman dengan kepribadian yang lembut dan menyenangkan)

Adek manis berambut panjang dikuncit kepang
Adik manis berambut panjang dikepang rapi
- (Kecantikan sederhana yang menunjukkan keanggunan perempuan Palembang)

Lika-liku banyu Batanghari Sembilan
Aliran sungai Batanghari Sembilan yang berkelok-kelok
- (Simbol kehidupan yang penuh tantangan dan dinamika)

Mengalir bemuaro ke Sungi Musi jugo
Bermuara ke Sungai Musi juga pada akhirnya
- (Hidup boleh berbeda jalan, tapi ujungnya tetap menuju satu tujuan yang sama)

Elok laku ngaesi rupo cindo menawan
Perangai elok, wajah menawan seperti gadis Tionghoa
- (Menggambarkan keragaman budaya dan etnis yang harmonis di Palembang)

Muat kakak siang tekenang malem tejago
Membuat abang teringat siang malam, hingga susah tidur
- (Perasaan cinta yang dalam dan terus membekas dalam hati)

Pulo Kemaro melah Sungi Musi ke Sungsang
Pulau Kemaro membelah Sungai Musi menuju Sungsang
- (Referensi geografis lokal yang akrab di hati warga Palembang)

Nak ke Pusri laju kesasar ke Kalidoni
Ingin ke Pusri, malah nyasar ke Kalidoni
- (Sindiran lucu soal kebingungan dalam urusan cinta atau pilihan hidup)

Badan saro pikiran resah hati teguncang
Tubuh letih, pikiran gelisah, hati terguncang
- (Perasaan bimbang karena cinta yang belum pasti atau belum terbalas)

Ngarapke adek kalu be galak jadi bini
Berharap adik manis mau jadi istri
- (Keinginan serius untuk membina rumah tangga)

Ay...ya...ya...ya... Ya Saman
Ay...ya...ya...ya... Ya Saman
- (Refrain penuh ekspresi, mempertegas tema lagu)

Pecaknyo mudah tapi saro nian
Kelihatannya mudah, tapi ternyata sangat sulit
- (Menggambarkan bahwa mencari jodoh atau pasangan hidup tak semudah kelihatannya)

Ay...ya...ya...ya... Ya Saman
Ay...ya...ya...ya... Ya Saman
- (Pengulangan sebagai penguat emosi dan identitas lagu)

Nyari bini yang bener-bener setolok an
Mencari istri yang benar-benar cocok sejiwa
- (Pentingnya kesesuaian hati dan nilai dalam membina rumah tangga)

Ay...ya...ya...ya... Ya Saman
Ay...ya...ya...ya... Ya Saman

Ya Saman Ya Saman
Ya Saman Ya Saman
- (Akhiran lagu dengan ritme menghibur dan penuh semangat)

Lagu “Ya Saman” dari Palembang, Sumatra Selatan bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga bentuk ekspresi budaya yang kaya makna. Dari lirik-liriknya, kita bisa merasakan bagaimana kehidupan masyarakat Palembang begitu lekat dengan aliran Sungai Musi, kisah cinta yang sederhana namun dalam, serta harapan akan pertemuan dengan belahan jiwa yang setolok (cocok). Lagu ini penuh dengan idiom lokal, ungkapan romantis, dan selipan humor yang menggambarkan realitas dan harapan masyarakatnya.

Post a Comment for "Lirik Ya Saman - Sumatra Selatan : Penafsiran dan Terjemahan"